Sejarah Singkat Desa Kemloko


Kenikmatan Buah MALAKA untuk warga lereng sumbing

Oleh Pemudi Masyarakat desa Kemloko

 

            Mengingat Sejarah kembali teringat kata-kata Soekarno tentang semboyan JAS MERAH yang merupakan kepanjangan dari Jangan sekali-kali Meninggalkan Sejarah, Sejarah merupakan hal yang unik yang bersifat masa lalu, adapun pengertian Sejarah secara etimologi berasal dari Bahasa Arab Syajarotun yang memiliki pengertian Pohon, sedangkan secara terminologi Sejarah memiliki arti yaitu sebuah kajian masa-masa kebelakang saat manusia telah mengetahui tulisan sejarah pada saat peristiwa atau momen yang benar-benar berlangsung pada saat lampau[1].

            Setiap manusia pasti memiliki peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu sehingga memiliki cerita tersendiri untuk di ceritakan kembali dalam hal inilah yang di maksud sejarah, begitupun di desa Kemloko, desa yang asri penuh dengan macam-macam kalangan serta macam-macam perbedaan menjadikan satu, satu untuk tetap bersama teguh dalam gengaman islam. Desa Kemloko juga memiliki sejarah tersendiri untuk di pertahankan hikmahnya serta perlu di ceritakan kepada anak cucu selanjutnya agar terbentuk pribadi yang menghargai orang-orang terdahulu.

            Untuk mengetahui lebih dalam tentang keunikan serta sejarah dari desa Kemloko ini perlu di lakukan wawancara dan observasi secara langsung agar data yang didapat dapat dipercaya serta Valid untuk dijadikan pedoman warga desa Kemloko.

 

Geografisnya nyai Senggani

            Obor merupakan alat untuk penerangan di tengah-tengah gelapnya alam, menjadikan alat pendukung pertama untuk menetapkan luasnya desa Kemloko, pada jaman dahulu desa kemloko di Bubak (Buka) oleh seseorang yang bernama Nyai Senggani, beliau merupakan perempuan yang gigih, Taat agama Islam dan seseorang yang luas biasa. Dengan kegigihannya beliau menajadi orang pertama yang menginjak tanah Kemloko dan mampu melakukan perluasan wilayah yang ditandai dengan pembakaran menggunakan obor sebagai perbatasan lokasi desa[2].

            Kemudian di tanamlah pohon Malaka oleh mbah nyai Senggani[3] untuk dijadikan simbol dari kejayaan lokasi yang kemudian akan menjadi sebuah desa, dengan harapan bisa menjadi desa yang makmur dan tenteram serta bersatu.

 

Asal Usul nama Desa Kemloko

            Desa Kemloko terletak di lereng gunung sumbing dengan lokasi yang strategis secara agraris melihat dari tanah desa yang subur dengan lokasi yang berdampingan dengan desa Ngaditirto, Desa Tawangsari dan desa Banaran serta sebelah barat desa merupakan kawasan perhutani yang di terlindungi, Nama desa Kemloko berasal dari Buah yang dijadikan Pusaka (Simbol) yaitu buah Malaka, buah malaka yang memiliki rasa bermacam-macam seperti asam, pahit, manis, hambar dan tidak berasa menjadikan sebuah simbol bahwa desa kemloko hakikatnya merupakan suatu perkumpulan warga yang berasal dari berbagai kelas, ras, adat dan macam-macam sifat serta tujuannya.

            Nama Kemloko di berikan langsung dari lurah pertama di desa Kemloko yang terletak di Prampelan oleh Mbah Singowiyono[4]. Beliau merupakan pengangkat ekonomi desa Kemloko melalui pembibitan pohon gedang (Pisang) yang merupakan pohon pertama kali ada di desa Kemloko di bawa langsung oleh mbah Singowiyono[5].

            Dalam hal ini Poson Pisang juga memiliki cerita tersendiri untuk dijadikan motivasi bagi kita semua dengan cerita asal muasal Buah dinamakan Pisang yaitu dengan proses Kata gedang, menurut Mbah Singowiyono Gedang memiliki makna Di geget lebar madang ( Di makan setelah makan inti untuk di jadikan sebagai pencuci mulut) melihat hal semacam tersebut kemudian terfikirkan oleh masyarakat untuk melakukan penanaman pohon dengan di perbanyak sehingga dapat dijadikan makanan oleh warga sekitar[6] dalam hal ini cerita yang dapat di petik ialah Kita sebagai manusia perlu memelihara kesehatan diri kita sendiri untuk menggapai ridho Illahi.

 

Keislaman Warga

            Pada masa lalu, warga desa Kemloko merupakan warga dengan paham dan taat pada agama Budha[7], yang kemudian hadirlah seorang wali dengan nama Mbah Abdussalam seorang kiyai yang berpaham Islam serta taat pada agama tersebut. Beliau merupakan seseorang yang sangat berjasa di bidang agama karena melalui usaha beliau masyarakat menjadi lebih makmur serta paham akan makna dari kehidupan yang sesungguhnya. Usaha yang beliau lakukan untuk mengislamkan warga ialah dengan menjadi guru bagi mereka melalui pertanian[8] dengan cara sebelum memulai bercocok tanam cobalah membaca Bismillah dan setelah selesai bercocok tanam cobalah membaca Alhamdulillah yang kemudian di susuli kata-kata lihatlah hasil panennya[9].

            Selain dengan metode di atas adapun metode yang digunakan ialan dengan mengarahkan anak-anak desa serta pemuda dan pemudi apabila sedang mengalami cilaka (hal-hal yang buruk) untuk mengucapkan lafadz Innalillahi wa inna ilaihi rajiun dengan di berikan arah tujuan ucapan tersebut semoga tidak terjadi lagi hal-hal yang di luar kehendak[10].

            Metode yang digunakan merupakan metode yang sangat lembut sehingga bisa dijadikan acuan kita bagi warga masyarakat unutk saling mengingatkan warga yang lain ketika khilaf untuk segera bertaubat kepada tuhan yang maha Esa.

 

Tembakau Srinthil

            Kata tembaku diberikan langsung oleh ki ageng Makukuhan dengan cerita yang sangat unik, pada suatu ketika ada seserang yang sakit meminta obat kepada ki ageng Makukuhan, kemudian di petiklah pohon Tambaku untuk diberikan kepada orang yang sakit, melalui kata iki tambaku (ini obatku) menjadi salah satu perantara sembuhnya dari sakit yang di alami sehingga nama Tambaku dijadikan nama Tembako oleh ki ageng makukuhan[11] yang sering di singkat mbako oleh warga masyarakat Kemloko.

            Melihat letak geografis desa Kemloko 1200 mdpl menjadikan tanaman tembakau lebih bagus karena semakin tinggi lokasi tanah semakin bagus bahan daun tembakau yang dihasilkan, desa Kemloko merupakan salah satu desa dengan penghasil tembakau terbaik yang memiliki julukan tembakau Srinthil karena bibit yang di tanam di desa Kemloko snagat bagus untuk di tanam di desa yang lain.

            Mbah Abdul bari merupakan tokoh dan pahlawan bagi desa Kemloko melalui tembakau, berkat beliau tembakau di kemloko di kenal oleh luar daerah, melihat kualitas tembakau ini yang sangat bagus sehingga di carilah tembakau tersebut di desa Kemloko, sehingga desa Kemloko terkenal akan tembakaunya yang enak untuk di konsumsi[12]

 

Pembagian Wilayah di desa Kemloko

            Desa kemloko memiliki 9 dusun dengan sejarah masing-masing dari desa tersebut yaitu :

1. Sejarah Dusun Bangsulan

            Bangsulan berasal dari kata Mbangsulang (Bongsal-bangsul Ilang) yang memilki arti bahwa dusun ini merupakan dusun yang keramat ketika kita melewati area ini selalu kehilangan petunjuk jalan untuk pulang, hal ini di sebabkan karena apa tidak ada yang tau kemudian nama dusung Bangsulan di ambil dari kata Mbangsulang[13]. Dalam hal ini menyambung pada kata-kata untuk tidak dibukannya wisata pendakian melalui jalur desa Kemloko karena pernah terjadi kasus sekelompok warga asing melakukan pendakian ke gunung sumbing melalui desa kemloko yang kemudian tidak tau arah jalan pulang[14].

2. Sejarah Dusun Sisir

             Sejarah dusun sisir masih menjadi misteri untuk menguak asal muasal dusun tersebut karena data tidak Valid.

3. Sejarah Dusun Kemloko 1 dan Dusun Kemloko 2

            Sejarah dari kedua dusun ini merupakan hal yang unik dimana dusun Kemloko yang sesungguhnya adalah Kemloko 1 akan tetapi sesepuh dan tempatnya air bermuasal di sebelah dusun yaitu dengan nama dusun Gamblok (Pengikut) warga dusun Kemloko 1, kemudian terjadi suatu peristiwa untuk pemadatan nama-nama dusun dari hal ini muncullah pembagian dusun dan nama dusun yaitu dusun Kemloko 1 dengan lokasi bawahnya dusun Kemloko 2[15].

4. Sejarah Dusun Rejosari

            Sebelum nama Rejosari terdapat nama (Karang Tengah) lokasi bagian Tengah. Karena masyarakat Kemloko yang merupakan masyarakat agamis sehingga selalu dekat dengan para ulama di sekitar kota, hadirlah K.H Dalhar Alm pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Muntilan memberikan nama dusun tersebut menjadi dusun Rejo sari yang memiliki arti akan muncui suatu raja sari di dusun tersebut[16].

            Sesuai dengan penelitian dari penulis saat ini, memang hadirlah seseorang yang sangat dermawan di dusun Rejo sari yang bernama Bp Kaji Sukir, beliau merupakan orang terkaya di desa Kemloko dari hasil kerja jeras serta ikhtiar nya dulu dan suka membantu fakir miskin, janda serta, yatim piatu serta mereka yang membutuhkan, bahkan melalui jasa beliau terdapat masjid-masjid yang megah serta makan yang megah di bangun oleh beliau sendiri untuk menunjang kesejahteraan desa Kemloko baik dalam beribadah maupun dalam segala hal.

5. Sejarah Dusun Gunung sari

            Dusun tersebut merupakan dusun dengan lokasi yang sedikit menjorok ke dalam, nama gunung sari di ambil dari seseorang bernama Joko Sari yang telah berjasa di dusun tersebut melalui arahannya kepada warga masyarakat ketika akan menanam atau akan melakukan sesuatu hajat yang berhubungan dengan khalayak kehidupan maka di perlukan untuk membuat Selametan (Selamatkan) dengan membuat Jenang Abang ( Bubur merah) sebagai serono (Sarana) keselamatan hasil panen serta keselamatan diri dan keluarga dari mara bahaya.

6. Sejarah Dusun Prampelan 1 dan Prampelan 2

            Kata prampelan berasal dari kata Ipil-ipil kayu (Mengumpulkan kayu) yang dilakukan oleh Mbah Barrem untuk digunakan sebagai bahan bakar serta bahan utama membuat rumah, dari sedikit demi sedikit mengumpulkan kayu untuk menunjang kehidupan yang akan datang[17].

             Melihat lokasi serta kepadatan penduduk di dusun prampelan maka di bagilah prampelan menjadi dua agar penataan warga dapat terkondisikan dengan batasan wilayah jalan raya yang terletak di dusun Prampelan. Dari arah Timur Sebelah Kiri jalan raya Prampelan 1 dan sebelah kanan jalan raya Prampelan 2[18].

7. Sejarah Dusun Ngluwing

             Nama Dusun ini di ambil dari seseorang yang bernama mbah Ngaluwi/ Alwi yang berjuang di dusun ini tanpa mengeluh untuk mengislamkan warga islam di daerah dusun Ngluwing, melalui jasa beliau ini maka dijadikanlah nama dusun di dusun tersebut, sehingga warga masyarakat dusun Ngluwing ini menjadi agamis dan makmur.

            Melalui sedikit informasi ini semoga dapat dijadikan pijakan warga kemloko untuk lebih menghargai sesepuh desa serta beliau-beliau pejuang desa yang telah meninggal, Aamiin YRA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                     Sumber: Makam K Abdul Bari di desa Kemloko

 

 

 

 

 

 

                                                                                                                    Sumber:dokumentasi th 1973 salah satu satuwarga desa Kemloko

      Sumber: dokumentasi th 1973 dari salah satu warga desa Kemloko

 


[1] (https://brainly.co.id/tugas/11298048#) 09.00, 04/12/2020

[2] Hasil Wawancara dari Bp Mad Sholikin salah satu sesepuh desa Kemloko

[3] Hasil Wawancara dari Bp Mad Sholikin salah satu sesepuh desa Kemloko

[4] Hasil wawancara dari Bp Sukur Rohmad selaku Kesra di desa Kemloko

[5] Hasil Wawancara dari Bp Mad Sholikin salah satu sesepuh desa Kemloko

 

[6] Hasil Wawancara dari Bp Fatkhurrozikin selaku Pemuda desa Kemloko

[7] Hasil wawancara dari Bp Mad Sholikin salah satu sesepuh Desa Kemloko

[8] Hasil wawancara dari Bp Mad Solikhin salah satu sesepuh desa Kemloko

[9] Hasil wawancara dari Bp Sukur Rohmat selaku Kesra desa Kemloko

[10] Hasil wawancara dari Bp Sukur Rohmat selaku Kesra desa Kemloko

[11] Buku persyaratan permohonan perlindungan indikasi geografis Tembakau Srinthil Temanggung. 7. Temangung: 2013.

[12] Hasil Wawancara dari Bp Sukur Rohmat selaku warga penduduk desa Prampelan

[13] Hasil wawancara dari Bp Suyatno Kadus Bangsulan

[14] Hasil Wawancara dari Bp Mad Muridlon selaku warga desa Kemloko

[15] Hasil Wawancara dari Bp Muh Tolib selaku Kadus Kemloko 2

[16] Hasil wawancara dari Bp Mad Solikhin salah satu sesepuh desa Kemloko

[17] Hasil wawanara dari Bp mad solikhin selaku Kadus Prampelan

[18] Hasil Wawancara dari Bp Kades Kemloko

chat
chat